Rabu, 29 Juli 2015
PROMOSI KEUANGAN SYARIAH HARUS DOOR TO DOOR
JM Robert menilai Indonesia masih kurang dalam berpromosi keuangan syariah. Menurutnya, Republik Indonesia ini bangsa besar dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia. Pemerintah harus gencar sosialisasi dan edukasi keuangan syariah kepada masyarakat.
”Promosi keuangan syariah itu harusnya door to door. Kalau promosinya cuma iklan di TV saja, orang lebih milih nonton sitkom ”Tukang Bubur Naik Haji,” yang refresingin otak,” kata Robert kepada MySharing saat ditemui di Sekolah Malahayati, Jakarta, Senin (27/7).
Robert menjelaskan, beberapa strategi yang dapat dilakukan agar masyarakat berminat untuk investasi dan menabung di lembaga keuangan syariah. Yakni sosialiasasi harus menyasar kalangan bawah mulai dari lingkungan RT dan RW, serta ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) juga harus digerakkan. Semua harus saling sinergi memberikan penjelasan tentang manfaat keuangan syariah bagi kemaslahatan umat.
Robert pun menyakini kalau aparat RT/RW dan PKK akan lebih supel mensosialiasaikan keuangan syariah dengan sistem door to door atau pengumpulkan warga di balai kampung. ”Promosi ini lebih efektif dan menyasar, karena warga biasanya akan lebih manut pada apa yang dijelaskan orang yang ditokohkan di lingkungannya,” ujar warga gang Sopan Kelurahan Ciracas ini.
Dalam edukasi atau sosialisasi, Robert menyarankkan, agar tidak sekedar persoalan halal dan haram saja, tapi harus dibawa ke arah yang lebih kompetitif. ”Harus membawa sistem syariah lebih umum atau luas, bisa dengan cara pendekatan bahasa umum jangan hanya memakai bahasa Arab,” ujarnya.
Karena menurutnya, di Indonesia yang mayoritas Muslim, tapi terkadang mereka cenderung belum tertarik dengan ekonomi syariah. Robert pun mencontohkan hal kecil, yakni soal peci yang harganya Rp 15.000 bagi sebagian orang dirasa sangat mahal, tapi celana jean yang harganya Rp 250000 dianggap murah. ”Kenapa begitu? Karena mereka tidak perduli lagi dengan nilai Islami. Padahal peci itu, sekalipun harganya murah, manfaatnya sangat suci untuk ibadah,” ujarnya.
Coba, tegas Robert, kalau banyak umat Muslim membeli peci seharga itu, pertumbuhan ekonomi syariah bisa pesat. Ini awal baik pengenalan sistem syariah, bahwa dengan membeli peci juga membantu pertumbuhan ekonomi syariah. Karena ini pun adalah edukasi yang lambat laun dapat menyadarkan umat bahwa betapa penting keuangan syariah dalam kemaslahatan umat. ”Lambat laun kan umat Muslim juga akan kesemsem keuangan syariah untuk menerapkan di kehidupannya. Jadi edukasi itu bisa dari berbagai arah, harus jelas tidak hanya soal halal dan haram,” tukasnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Welcome on Our Website, Thanks for Join and Let You follow Us.